Wednesday, May 13, 2009

JOGJAKARTA


Welcome to Jogja

    Jogja merupakan salah satu kota besar yang ada di wilayah jawa tengah.Jogja memiliki sisi eksotik baik itu dari penduduknya ataupun dengan bangunan atau tempat peninggalan masa penjajahan. Penduduk asli orang jogja pasti memiliki suara yang "medok" dibandingkan dengan orang lainnya.

    Tugu merupakan ciri kas kota jogja atau bisa dibilang simbol dari kota jogja. konon katanya gunung merapi yang terletak di bagian ujung utara kota jogja jika ditarik lurus ke selatan arah pantai selatan, maka akan membentuk garis lurus antara gunung merapi, tugu jogja, keraton jogja, kandang menjangan kemudian pantai selatan.

     Ciri khas jogja yang lainnya yaitu alat transportasi yang berupa andong yang masih beroprasi di daerah jogja walopun transportasi modern sudah berkembang di kota ini. Selain andong juga ada becak yang setia memanjakan para pelancong baik domestik maupun manca negara.

  Bagian kota jogja yang selalu padat terletak di jantung kota di pusat perbelanjaan malioboro. Akan tetapi malioboro tidak seperti jakarta yang tidak pernah tidur. Daerah malioboro mulai sepi pada malam hari sekitar pukul 11 malam. Malioboro merupakan lahan untuk mencari rezeki bagi para pedagang. Jika kita bisa melihat, kebanyakan pedagang kaki lima yang berjualan di perko (emperan toko) merupakan warga pendatang yang mengadu nasibnya di kota jogja.

    Arah arus jalan malioboro ke selatan mengarah ke kraton yogyakarta. Pada waktu gempa kemarin, arah arus jalan malioboro sesaat berubah mengarah ke utara karena warga panik. Namun kejadian itu hanya sekali dalam sejarah (moga-moga tidak terjadi lagi).

      Pemilik toko di kawasan malioboro bukan semuanya orang pribumi, akan tetapi kebanyakan orang cina atau tionghoa. Mereka sangat handal dalam bidang bisnis dan investasi. Pengelolaan keungan yang dilakukan orang cina/tionghoa juga diakui bagus. Bangunan utama yang berada di jogjakarta adalah kraton yogyakarta.

    Walopun zaman sudah modern kraton yogyakarta masih mempertahankan tradisinya (terutama di dalam kraton). Unggah ungguh atau perilaku di dalam kraton sangan dikontrol ketat. Ketika kita masuk ke dalam kraton banyak hal yang harus dijaga baik itu tingkah laku maupun tutur bicara. Kraton jogjakarta dibuka untuk umum, akan tetapi biasanya abdi dalem mendampingi para wisatawan yang berkunjung. 

       Bangunan lain yang keberadaannya kokoh dari zaman belanda yaitu bangunan Kantor Pos pusat, Bank Indonesia, BNI 46 dan pojok beteng.

     Bangunan bangunan tersebut sudah berumur ratusan tahun yang lalu dan alhamdulillah sekarang masih bisa kita nikmati dan kita lihat.

3 comments:

ceu_virginia said...

betul.. yogyakarta emang kota yang ngangenin...

doakan saya bisa tinggal disana ya..

Indrawan, S.Pi said...

iyaph.moga bisa tinggal di kota yang indah ini

mppsyariah.org said...

Wah, blognya bagus mas... Salut. Salam kenal nih, kunjungi blog aku ya, di http://mppsyariah-org.blogspot.com makasih mas...