Sunday, May 03, 2009


Teknik Budidaya Ikan Cupang

Ikan cupang merupakan ikan hias yang sangat menarik karena selain mempunyai warna yang bagus, benuk yang unik juga dapat dtarungkan. Budidaya ikan cupang sangan mudah dilakukan. Presentasi mengenai budidaya ikan cupang dapat anda download di bawah ini
Budidaya Cupang


ABSTRACT

DISTRIBUTION OF WATER DISSOLVED OXYGEN IN INTENSIVE PONDS
OF PASIFIC WHITE SHRIMP ( Litopenaeus Vannamei)

INDRAWAN PRASETYO HUDA
04/177858/PN/10070


This study has been conducted to identify distribution of water dissolved oxygen and the correlation with other water quality variables in intensive shrimp ponds. Three ponds were used in this study, each pond was 3,600 m2, used 8 Taiwanese paddle wheel and drainage central. Observation point based on paddle wheel placement. Water samples were observed and taken from 12 different area in the ponds, at morning and afternoon, and also at surface and bottom of ponds water. This research was held in the shrimp ponds of Company Indokor Bangun Desa, Subdistrict Srandakan of Bantul Regency. Observation has been conducted during 25 day when age of shrimp 60 day after disperse until age 85 day (at harvest). The water quality variables were observed consisted of dissolved oxygen, acid level (pH), temperature, salinity, free carbon dioxide, alkalinity, organic matter, visibility, plankton and potential redox of ponds bottom mud. The data of water dissolved oxygen were analyzed with analysis of variance (ANOVA) level 95 %, whereas in the correlation with other water quality variables were analyzed using the multiple linear regressions.

Result of study showed the distribution of water dissolved oxygen in the central drainage area was lowest. The content of water dissolved oxygen in the morning were lower than in the afternoon, and in the bottom were less than in the surface of water. The relationship of water dissolved oxygen with other water quality was described in equation Y = 51.165 – 4.64x10-4X1 – 3.19X2 – 0.424X3 – 0.723X4 – 9.8x10-2X5 - 1.52x10-2X6 – 2.7x10-2X7. The increasing of potential redox (X1: -558 s/d -324 mV), pH (X2: 6.5 – 8), temperature (X3: 27.5 – 31 oC), salinity (X4: 6 – 10 ppt), free carbon dioxide (X5: 12 – 26 ppm), alkalinity (X6: 236 – 325 ppm) and organic matter (X7: 18 – 95 ppm) was related with the decreasing of water dissolved oxygen (Y: 0.6 – 5 ppm).
Keyword : Distribution dissolved oxygen, water quality, pasific white shrimp ponds

INTISARI

SEBARAN OKSIGEN TERLARUT DALAM AIR TAMBAK
INTENSIF UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

INDRAWAN PRASETYO HUDA
04/177858/PN/10070


Penelitian dilakukan untuk mengetahui sebaran oksigen terlarut air tambak dan hubungan antara sebaran oksigen dengan variabel kualitas air tertentu di tambak budidaya udang intensif. Penelitian ini menggunakan 3 tambak, masing-masing tambak dengan luas 3.600 m2, menggunakan 8 kincir air tipe Taiwanese paddle wheel dan sistem drainase sentral (central drainage). Titik pengamatan ditentukan berdasarkan penempatan kincir. Sampel air dari masing-masing tambak diambil pada 12 titik pengamatan, pada waktu pagi dan siang hari, serta pada bagian permukaan dan dasar air. Penelitian dilakukan pada tambak udang vaname di Perusahaan Indokor Bangun Desa Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul. Pengamatan dilakukan selama 25 hari pada waktu umur udang 60 hari setelah tebar hingga umur 85 hari (saat panen). Variabel kualitas air yang diamati meliputi kandungan oksigen (O2) terlarut, derajat keasaman (pH), suhu, salinitas, karbon dioksida (CO2) bebas, alkalinitas, bahan organik, kecerahan dan plankton, serta redoks potensial lumpur dasar tambak. Analisis sebaran oksigen (O2) dilakukan dengan analisis sidik ragam (analysis of variance/ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95 %, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara oksigen dengan kualitas air lainnya digunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan oksigen terlarut air tambak pada daerah drainase sentral (central drainage) lebih rendah dibandingkan daerah lainnya. Kandungan oksigen terlarut air tambak pada pagi hari lebih rendah dibandingkan siang hari, sedangkan pada bagian dasar tambak lebih rendah dibandingkan pada bagian permukaan. Hubungan kandungan oksigen terlarut air tambak dengan dengan kualitas air tertentu ditunjukkan dengan persamaan :Y = 51,165 – 4,64x10-4X1 – 3,19X2 – 0,424X3 – 0,723X4 – 9,8x10-2X5 - 1,52x10-2X6 – 2,7x10-2X7 (R = 0,933 dan R2 = 0,871). Dengan peningkatan nilai redoks potensial (X1: -558 s/d -324 mV), pH (X2: 6,5 – 8), suhu (X3: 27,5 – 31 oC), salinitas (X4: 6 – 10 ppt), karbondioksida (X5: 12 – 26 ppm), alkalinitas (X6: 236 – 325 ppm) dan bahan organik (X7: 18 – 95 ppm) menunjukkan penurunan kandungan oksigen terlarut air tambak (Y: 0,6 – 5 ppm)..

Kata kunci : Sebaran oksigen, kualitas air, tambak udang vaname